Beranda > Bersihkan Hati > Gemetar Hati

Gemetar Hati

grafik hati

Tulisan ini muncul karena pertanyaan dari seorang teman, bagaimana cara agar hati kita bergetar ketika disebut Allah. Mungkin bagi seorang muslim pernah atau sering mendengar ayat atau penjelasan ustadz tentang ciri orang mu’min yang salah satunya adalah hal tersebut. Waktu itu saya jawab dengan mengingat ayat tentang hamba yang paling takut kepada Allah yaitu ulama. Lalu muncul pertanyaan apakah harus menjadi ulama untuk merasakan hal itu, apakah kita tidak bisa? saya pun menjawab bahwa kita bisa jika menempuh jalan mereka.

[[[ Sedikit cerita, saya pun bertanya kepada seorang ustadz di internet, namun katanya belum dapat dijawab, mungkin karna belum sempat untuk menjelaskan dengan lengkap, dan insya Allah akan menghubungi saya jika jawaban sudah tertulis. Saya juga bertanya kepada seorang ustadz di daerah saya melalui sms, dan alhamdulillah tadi pagi saya menghadiri pengajiannya. Ternyata pertanyaan saya sudah dia jawab di acara dakwah di radio yang diasuhnya, sayang saya tidak mendengarnya, itu salah saya. Ustadz juga telah berusaha menjawab lewat no hp yang saya gunakan untuk bertanya, namun karena lewat internet ternyata tidak mendukung operator no tersebut, saya pun minta dikirim lewat no saya satunya yang didukung layanan internet tersebut, sayangnya ketika saya menulis ini belum sampai, namun saya sempat bertanya sedikit ketika bertemu tadi. ]]]

Mari kita lihat ayat tentang hal ini (lihat surat al-Anfal 8 : 2,3,4) yang artinya:

2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman [594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah [595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.

[594]. Maksudnya: orang yang sempurna imannya.
[595]. Dimaksud dengan disebut nama Allah ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakanNya.

Sebagaimana terjemahan ayat tersebut dan keterangan dari depag juga penjelasan ustadz yang saya tanya yang dia sudah melihat pada kitab-kitab tafsir, maka yang dimaksud iman tersebut adalah iman yang sebenar-benarnya atau iman yang sempurna. Jadi bukan berarti kalau hatinya belum gemetar itu belum beriman, namun belum sempurna imannya. Karena memang iman itu bertingkat-tingkat, dapat bertambah maupun berkurang.

Lalu bagaimana yang dimaksud gemetarnya hati itu, yaitu gemetar karena iman, mungkin karena cinta, takut dan harap kepada Allah -subhanahu wa ta’ala-. Coba saya lihat ayat lainnya; (AzZumar 39: 23) yang artinya:

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.

Kalau di ayat ini yang bergetar malah kulitnya, namun yang digaris-bawahi adalah orang-orang yang takut kepada Tuhannya.

Kemudian lihat juga ayat yang ini (22. Al-Hajj:34,35) yang artinya:

34. Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),

35. (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka.

Dari ayat-ayat di atas dapat kita lihat kriteria yang mengiringi gemetarnya hati karena iman yang sempurna, diantaranya:

– apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya)
– hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal
– orang-orang yang mendirikan shalat
– yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka
– orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka
– orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)

Maka jalan menuju ke sana adalah dengan memahami dan mengamalkan secara benar kriteria tersebut. Secara global, karena hal itu berkaitan dengan kesempurnaan iman maka perlu usaha memahami iman dan bagaimana menyempurnakannya.

Iman itu bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Karena itu tentunya harus diketahui apa saja perintah yang harus ditaati dan maksiat yang harus dijauhi, pengetahuan atau ilmu itu tentunya didapat dari Allah melalui hidayah taufik dan hidayah petunjuk yang telah disampaikan oleh Rosul. Caranya adalah dengan menuntut ilmu itu dan mengamalkannya disertai dengan terus berdo’a dan beribadah hanya kepada Allah.

Ilmu yang paling utama adalah mengenal Allah, hak-hak-Nya atau kewajiban kita kepada-Nya, kemudian juga Rosul-Nya dan petunjuk-Nya yaitu agama Islam ini. Dengan itu akan timbul cinta, takut dan harap kepada Allah yang mendasari ibadah dan menyuburkan iman. Beriman dilandasi ilmu, juga beramal dan berdakwah serta bersabar dalam itu semua akan menyempurnakan hal ini.

Kemudian kriteria tadi maka dapat kita renungi. Pertama; apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya). Sudahkah kita mendengarkan dengan seksama ketika dibacakan ayat-ayat Allah, sudahkah kita menghayatinya, memahaminya, mempelajarinya, mengamalkannya? Lebih jauh lagi jika bisa mempelajarinya lebih lanjut, belajar membacanya dengan benar, belajar bahasa Arab fushah agar kita lebih dapat memahaminya, dan belajar ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya seperti tafsir dan juga menghafalnya.

Agaknya sampai sini dulu karena keterbatasan saya, mungkin lebih lengkapnya bisa lain waktu. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Semoga kita ditolong Allah -ta’ala- untuk dapat mengamalkan kebaikannya.

  1. 12 Oktober 2009 pukul 3:02 PM

    kalo saiah, imannya masih sangat lemah. lemah banget….makaish penderahannya 🙂

    >>>>> jawab: smoga imanmu bisa bertambah kuat… sama-sama.. terima kasih tlah berkunjung… 🙂

  2. ABDUL AZIZ
    13 Oktober 2009 pukul 9:45 PM

    Assalamu’alaikum wr. wb

    Keimanan kita biasanya hanya sebatas keyakinan di dalam hati saja. Belum sampai kepada keimanan yang diikuti dengan pengamalan da;am kehidupan sehari-hari.
    Terima kasih.
    Wassalamu ‘alaikum wr.wb.

    >>>>> jawab: Wa’alaikumussalaam wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Mungkin sudah ada yang diamalkan Pa, hanya belum sempurna, seperti sholat, zakat, berbuat baik kepada orang tua, dsb. Terima kasih juga. Wa’alaikumussalaam wa rohmatullaahi wa barokaatuh.

  3. 14 Oktober 2009 pukul 11:55 AM

    Dalam suatu Riwayat Rasulullah pernah dihadang oleh sorang Kafir, dan Ketika ditanya oleh Kafir tersebut..”Siapa yang akan menolong mu saat ini Muhammad ?!”. Rasul Menjawab “Allah !”, bergetar kafir itu hingga terjatuh dan untanya terperosok…
    Kita tidak bisa membandingkan diri dengan Rasul, tapi Beliau mencontohkan bahwa Allah hadir dalam Hatinya, dan ketika diucapkan, Bergetar orang yang mendengarnya…Yakin dan menghadirkan ALlah dalam Hati, tidak semudah apa yang diucapkan…

    >>>>> jawab: saya juga berfikir hadits tentang kisah-kisah seperti itu, namun dengan mengira orang yang akan membunuh nabi tetapi akhirnya masuk Islam itu bisa gemetar hatinya karena iman. Memang bangsa Arab jahiliyah sudah mengenal Allah dari agama Islam nabi Ibrohim, namun memang sudah banyak yang menyimpang. Saya belum mendapatkan periwayatnya atau kitab yang memuat hadits itu, saya memang belum mencarinya dengan sungguh-sungguh, maafkan saya. >>>>> Subhanallah, jika benar seperti itu sungguh mengagumkan, tidak hanya hati sendiri yang bergetar, tapi juga bisa menggetarkan hati orang lain. >>>>> memang tidak mudah tanpa Allah jadikan mudah, kita hanya bisa berusaha, berdzikir dengan lisan kita disertai hati yang khusyu’.

  4. 29 Oktober 2009 pukul 12:20 PM

    Semoga saya bisa termasuk ke golongan orang tsb… bergetar hatinya jika disebut nama Allah.. aminn

    >>>>> jawab: ….aamiin. Semoga Allah -ta’ala- memberi kita hidayah-Nya.. 🙂

  5. irmen shahabatmu n radio shahabat
    9 November 2009 pukul 10:30 AM

    ya,,,Iman adalah ucapan dengan lisan, perbuatan dengan anggota badan, dan keyakinan dengan hati. Iman bertambah dengan ketaatan, dan berkurang dengan kemaksiatan. Berkurangnya iman tidak sebanding dengan kadar maksiat yang di lakukan. betul betul betul…..????!!!

    >>>>> jawab: .. kalimat yang ke tiga saya masih belum paham tuh ..

  6. irmen Shahabatmu n radioshahabat
    11 November 2009 pukul 8:17 AM

    Ini adalah sikap pertengahan Ahlussunnah Wal jama’ah terhadap orang – orang khawarij, mu’tazilah dan sebagainya. Ahlussunnah tidak menafikan keimanan dari para pelaku dosa besar. Dan mereka tidak mengatakan, bahwa pelaku dosa besar seorang yang memiliki iman yang sempurna sepeti pemahaman orang – orang murj’iah dan Jahmiyah. Sebagai balasannya, atas kehendak Allah, jika Allah menghendaki, Dia akan memasukkannya ke dalam surga atau menyiksanya sesuai dengan kadar kemaksiatan yang dilakukannya…….

    >>>>> jawab:.. terima kasih sudah melengkapi…

  7. manshoor anna
    29 Juli 2013 pukul 3:14 PM

    assalamualaikum wa rohmatullo<"wa jilat qulubuhum" bergetar nya hati meraka adalah tatkala melihat sesuatu hal yaitu dengan menafkah kan karunia alloh yang kita miliki kpd orang yang kurang beruntung dr kita yatama masakin dhuafa<lantas bergetar lah hati kita untuk memberikan nya,krn dr situ ada pelajaran atau hikmah dlam hati kita dalam memahami ayat ayat alloh sehingga alloh akan menambahkan keimanan kita tatkala d bacakan,al qur an itu bagaikan humparan magnet yang dmn bila kita sudah mengamalkan ayat ayat yang tlh kita pahami akan terjadi hukum tarik menarik antara ruh kita dgn ayat ayat alloh sehingga bergetar lah hati kta bahkan jasad.

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar